Direktur Utama Tifa Finance Bernard Thien Ted Nam mengatakan sepanjang semester pertama tahun depan akan terjadi pelemahan pembiayaan, salah satunya karena faktor ketidakpastian ekonomi.
"Targetnya tahun 2019 pembiayaan naik sampai 5%-10%, sama dengan tahun ini," kata Bernard di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (14/12).
Saat ini perusahaan berfokus di tiga sektor yang dibiayai, yakni infrastruktur, kesehatan, dan logistik yang masing-masing porsinya menyumbang 30% untuk target pembiayaan perusahaan.
Menurut dia, sumber pembiayaan perusahaan di tahun depan 80% masih akan bersumber dari pinjaman perbankan, sisanya kemungkinan akan diterbitkan dalam surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN).
Sebagai gambaran, hingga kuartal ketiga tahun ini, perusahaan telah menyalurkan pembiayan sebesar Rp 1,29 triliun. Angka itu lebih rendah 7,56% secara tahunan dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,40 triliun.