Harga saham Bukalapak pun sempat melesat
Bukalapak merupakan perusahaan teknologi unicorn pertama yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Harga saham Bukalapak pun sempat melesat hingga 24,71 persen atau menyentuh batas atas auto rejection (ARA) pada perdagangan hari pertama kemarin. Saat pembukaan, harga saham Bukalapak pada IPO adalah Rp 850 per lembar saham, dan kini berada di harga Rp 1.060 per saham.
Unicorn e-commerce ini menawarkan 25,76 miliar saham dengan harga Rp850 per saham
Sehingga mengantongi dana initial public offering (IPO) Rp 21,9 triliun, terbesar dalam sejarah Bursa Efek Indonesia. Selain IPO terjumbo, salah satu hal yang menjadi pembicaraan publik tentang IPO BUKA ialah exit strategy dari pemegang saham existing, yang ternyata realisasinya tidak semudah itu.
Tercatat, ada 55 pemegang saham BUKA sebelum penawaran umum perdana saham atau IPO. Mengutip prospektus Bukalapak.com, berdasarkan POJK No. 25 Tahun 2017.
Semua pihak yang memperoleh saham perseroan dengan harga pelaksanaan di bawah harga Penawaran Umum Perdana dalam jangka waktu 6 bulan sebelum penyampaian pendaftaran ke OJK.
Maka pihak tersebut dilarang mengalihkan sebagian atau seluruh saham perseroan yang dimilikinya sampai dengan 8 bulan setelah pernyataan pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana menjadi efektif.
https://images.bisnis-cdn.com/
Zaky tercatat memiliki 4,3 persen dari keseluruhan saham Bukalapak
Forbes pun mencatat, saat ini kekayaan Zaky yang berasal dari kepemilikan sahamnya di e-commerce tersebut mencapai 330 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,785 triliun.
Saat Zaky masih menjabat sebagai CEO, Bukalapak masuk kelompok perusahaan berstatus unicorn, atau perusahaan yang mencapai valuasi di atas 1 miliar dollar AS pada 2017.
Teddy Oetomo memperkirakan bisnis ini akan menguntungkan dalam tiga tahun. Sehingga dia berharap setelah IPO ini Bukalapak tak lagi mencatatkan kerugian. "Kami saat ini melacak dengan baik di jalur kami menuju profitabilitas," katanya.
https://cdn-2.tstatic.net/