views
The Story
Agus Hadi Sudjiwo atau populer dengan nama Sudjiwo Tedjo lahir di Jember, Jawa Timur, 31 Agustus 1962. Sujiwo Tejo menjadi tokoh yang disegani di Indonesia. Buku-bukunya yang selalu laris dan menjadi best seller. Wajahnya kerap wara-wiri di layar kaca, seminar dan acara-acara yang menghadirkan Sujiwo Tejo selalu banjir peminat.
Sujiwo Tejo juga dikenal dengan kutipan-kutipan bijaknya. Kata Bijak Sujiwo Tejo ini bisa berupa sindiran, ungkapan cinta, atau sentilan kehidupan. Meski terkadang kata bijak Sujiwo Tejo ini terkesan nyeleneh, makna kata bijak Sujiwo Tejo benar adanya.
Kendati demikian, kata-kata bijak Sujiwo Tejo tetap penuh dengan pesan mendalam, terutama tentang cinta. Tak heran, banyak orang yang terinspirasi oleh kata-kata bijak Sujiwo Tejo.
Kata mutiara Sujiwo Tejo tentang hati
⦁ Karena hanya kebekuan yang susah memaafkan.
⦁ Tuhan menciptakan pundak lelaki untuk menyangga tangis perempuan.
⦁ Orang hidup, termasuk saya, toh lebih sering memperhatikan wajah dan sifat-sifat orang lain ketimbang detail-detail selebihnya.
⦁ Menikah itu nasib, mencintai itu takdir. Kamu bisa berencana menikahi siapa, tapi tak dapat kau rencanakan cintamu untuk siapa.
⦁ Puncak kangen paling dahsyat ketika dua orang tak saling telepon, SMS, BBM, tapi keduanya dan saling mendoakan.
⦁ Banyak yang yakin bahwa mawar cuma tumbuh di tanah. Padahal mawar juga bisa tumbuh di hati.
⦁ Sudah ribuan perang kujalani nak, tapi belum satupun perangku menjadi agung karena membela cinta.
⦁ Banyak orang pacaran, seabrek orang menikah, tapi cuma segelintir yang sempat mengalami cinta.
Kata mutiara Sujiwo Tejo tentang kesedihan
⦁ Kenapa tisue bermanfaat, karena cinta tak pernah kemarau.
⦁ Tak ada lagi airmata yang dapat kau timba, Kekasih, karena sungguh rinduku padamu kini telah menyumur tanpa dasar.
⦁ Bukankah hanya pada saat mencemooh, putus asa, marah, dan sejenis itu kita menekankan suku kata terakhir pada kata-kata yang terdiri atas empat suku kata?
⦁ Luka ini bukan tentang darah, kekasih, tetapi segenap luka luarmu kini telah menjadi luka dalam yang sunyi.
⦁ Mencintai khayalan mungkin memang lebih eksotis ketimbang mencintai sosok yang jelas-jelas konkret di depan mata dan terikat di bumi.
⦁ Bagaimana kalau uang jajan lebih besar ketimbang uang makan?
⦁ Hidup luntang lantung bagai gelandangan di bawah pohon tapi hatinya penuh cinta.
Kata mutiara Sujiwo Tejo tentang kehidupan
⦁ Tangga menuju langit adalah kepalamu, maka letakkan kakimu diatas kepalamu. Untuk mencapai Tuhan injak-injaklah pikiran dan kesombongan rasionalmu.
⦁ Hidup itu seperti pergelaran wayang, dimana kamu menjadi dalang atas naskah semesta yang dituliskan oleh Tuhan mu.
⦁ Proses sama pentingnya dibanding hasil. Hasilnya nihil tak apa. Yang penting sebuah proses telah dicanangkan dan dilaksanakan.
⦁ Saya sering berharap moga-moga segala kebaikan yang kelak akan saya lakukan adalah kebaikan yang tanpa saya sengaja. Begitu, sehingga luputlah saya dari rasa sombong lantaran merasa sudah berjasa.
⦁ Saya sering berharap moga-moga segala kebaikan yang kelak akan saya lakukan adalah kebaikan yang tanpa saya sengaja. Begitu, sehingga luputlah saya dari rasa sombong lantaran merasa sudah berjasa.
⦁ Benar dan salah tentu ada. Tegakkanlah segitiga. Pada alas ada dua sudut, sudut benar dan sudut salah
⦁ Bisikan musikal diberikan kepada orang bahkan semasih ia janin, dan setelah di liang lahat.
Kata mutiara Sujiwo Tejo penuh makna menyentil
⦁ Bagaimana kebiasaan akan kita ubah kalau kebiasaan itu sendiri sering tak kita sadari?
⦁ Jangan pergi agar dicari, jangan sengaja lari agar dikejar. Berjuang tak sebercanda itu.
⦁ Manusia hidup di zamannya. Sampeyan boleh saja hidup lama di luar negeri, tapi jangan sampai terlalu lama hidup di luar zaman
⦁ Mencintai khayalan mungkin memang lebih eksotis ketimbang mencintai sosok yang jelas-jelas konkret di depan mata dan terikat di bumi.
⦁ Jangan tanya besarnya seseorang dari anaknya sendiri. Di mata keluarganya seorang ayah pasti biasa-biasa saja. Mungkin malah kerdil.
⦁ Bau sampah kulit udang bagiku lebih enak ketimbang bau orang yang sok bermoral padahal bajingan.
⦁ Kenapa aku suka senja? Karena negeri ini kebanyakan pagi, kekurangan senja, kebanyakan gairah, kurang perenungan.
Kata mutiara Sujiwo Tejo nyeleneh tapi bermakna
Kata mutiara Sujiwo Tejo nyeleneh tapi bermakna
⦁ Tabahlah seperti perempuan, saban hari memandikan anak, tapi tak pernah menuntut adanya mesin cuci anak.
⦁ Jika kegagalan adalah sukses yang tertunda, berarti bisa kita harapkan kebohongan adalah jujur yang tertunda. Mengapa kalian pesimistis?
⦁ Cinta itu ga pake itung-itungan. Kalo udah mulai mikir "pengorbanan" itu namanya "kalkulasi".
⦁ Kadang aku terpikir salah satu syarat menjadi presiden Indonesia adalah tidak punya riwayat minder dalam hidupnya.
⦁ Naskah sutradara kita tahu di depan, naskah Tuhan kita tahu di belakang.
⦁ Kesenian yang baik biasanya merupakan biografi senimannya, biografi yang disamar-samarkan di sana sini.
⦁ Sekuat kayu rasamala bahkan sekuat jatipun otot dagingmu, buat apa engkau main kayu dengan sesama. Ketimbang beradu rebut unggul, mending dengan sesama kita saling bersahabat.
Kata mutiara Sujiwo Tejo bijak
⦁ Jangka waktu antara sanjungan dan umpatan demikian tipisnya. Manusia bisa pagi memuja, lalu sorenya mendamprat dengan berbagai hujatan.
⦁ Urakan berbeda dari kurang ajar. Urakan melanggar aturan termasuk aturan berfikir demi mengikuti hati nurani. Kurang ajar melanggar aturan hanya demi melanggar.
⦁ Yang aku bayar pada tukan pecel hanyalah biaya produksi, waktu dan tenaganya. Rasaku ketika makan pecel dan berbagai sensasinya tak terbayar. Itulah utang rasa.
⦁ Korupsi lebih atau setidaknya sama saja dengan membakar kitab suci, yaitu menghina esensi kitab suci. Tak ada ajaran maupun agama yang tak mengharamkan korupsi.
⦁ Harusnya kesabaran itu seperti keinginan, tak ada batasnya. Yang bertapal batas cuma kebutuhan.
⦁ Sesungguhnya hidup adalah tal-temali, utang rasa bagi siapapun yang perasaannya masih bekerja.
⦁ Toh jagat di luar dan jagat di dalam sama saja. Siapa yang mengenal Tuhan akan mengenal dirinya. Siapa yang mengenal dirinya akan mengenal Tuhan.
Kata mutiara Sujiwo Tejo tentang negara
⦁ Negara yang kau tetapkan, kampung yang kau tinggali, rumah yang kau huni, adalah kesenian... Udara yang kau hirup, air yang engkau berendam, api unggun kepunganmu untuk kehangatan bergaul, adalah kesenian.
⦁ Pancasila tuh dasarnya sila 1-3, tujuannya sila 5, cara untuk mencapainya sila 4.
⦁ Korupsi lebih atau setidaknya sama saja dengan membakar kitab suci, yaitu menghina esensi kitab suci. Tak ada ajaran maupun agama yang tak mengharamkan korupsi.
⦁ Kenapa orang Indonesia selalu mempromosikan batik, reog? Kok korupsi nggak? Padahal korupsilah budaya kita yang paling mahal.
⦁ Jika setiap warga negara menuntut haknya, negara tak bakalan kacau. Kan ada Goverment yang bakal mengelola penyaluran hak-hak tersebut sehingga tidak saling bertabrakan satu sama lain. Dan dari situlah goverment betul-betul ada kerjaan, bukan pengannggur terselubung yang makan gaji buta dari uang rakyat.
⦁ Bahasa Indonesia itu sederhana kok. Tapi bukanlah kesederhanaan adalah wujud pencapaian tertinggi manusia?
Comments
0 comment