views
Covid-19 Varian Delta Kian Melonjak
Kasus variant of concern (VoC) Covid-19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Dilansir dari Detik, terdapat 966 kasus VoC baru yang sudah menyebar luas di Tanah Air per 24 Juli 2021 silam.
Dibandingkan Alpha dan Beta, varian Delta menyumbang paling banyak kasus terbaru, yakni 897 kasus. DKI Jakarta paling terdampak dari varian ini, setidaknya ditemukan 296 kasus varian Delta di ibu kota.
Seperti apa bahaya Covid-19 varian Delta? Pahami gejala dan berbagai faktanya berikut ini.
Fakta-fakta seputar Covid-19 varian Delta
Covid-19 pada umumnya dapat menyebabkan sejumlah gejala, seperti demam, batuk kering, sesak napas, rasa lelah yang ekstrem, menggigil, hingga hilangnya kemampuan mengecap dan mencium bau.
Berbagai gejala ini tetap dapat dirasakan oleh seseorang yang terinfeksi oleh Covid-19 varian delta. Namun, ada beberapa gejala tambahan yang berpotensi muncul akibat varian ini:
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat
- Mual
- Muntah
- Diare
- Nyeri perut
- Hilangnya nafsu makan
- Gangguan pendengaran
- Pembekuan darah
- Gangrene (kematian jaringan tubuh).
Kalau dilihat dari gejalanya, Covid-19 varian Delta dianggap sebagai salah satu VoC yang berbahaya dan perlu diwaspadai.
Apa saja gejala COVID-19?
Gejala umum berupa demam ≥380C, batuk kering, dan sesak napas. Jika ada orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit, atau pernah merawat/kontak erat dengan penderita COVID-19, maka terhadap orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya.
Daftar negara terjangkit dapat dipantau melalui
Orang yang belum divaksin lebih berisiko tertular Covid-19
Orang-orang yang belum divaksin lebih berisiko tertular Covid-19 varian baru Delta. Di dalam sebuah laporan yang dirilis Imperial College London, anak-anak dan orang dewasa berusia di bawah 50 tahun yang belum divaksin 2,5 kali lipat lebih berisiko terinfeksi varian Delta.
Yuk Tanggap Covid Dengan Cara dibawah ini
Cara Tanggap covid yang paling sederhana adalah dengan selalu mematuhi prokes antara lain adalah dengan rajin mencuci tangan dengan sabun, setelah bepergian dari luar rumah usahakan mandi dan bersihkan badan sebelum menyentuh apapun, masker 2 lapis ( rekomendasi ) dan selalu menjaga jarak.
nah dari beberapa cara sederhana Tanggap Covid ada satu cara yang harus juga kita perhatikan, ya itu menyiapkan Oksigen di rumah, kenapa harus Oksigen dan bukan yang lain ?
Sebenarnya tidak hanya Oksigen ada juga yang lain seperti obat-obatan dll, hanya Oksigen ini seperti halnya sangat di butuhkan saat darurat dan genting di tambah saat ini rumah sakit dan stok oksigen sudah mulai penuh dan habis.
Jika kita sudah memiliki tabung Oksigen sebaiknya segera isi ulang dan pastikan terisi ya.
Yuk Cari Lokasi Refill Oksigen Medis Terdekat
Jika kita sudah memiliki Tabung Oksigen di rumah, sebaiknya segera isi ulang dengan Refill Oksigen Medis dan cari penjual di dekat sekitar kita
Cari Lokasi Refill Oksigen Medis Terdekat
SehatQ menyediakan halaman khusus untuk kita saat ingin mencari lokasi refill oksigen secara, pencarian lokasi pengisian oksigen medis terdekat dari Covid SOS SehatQ Gratis bisa di akses oleh public tanpa harus berlangganan dan berbayar.
Bagi yang ingin mencari Lokasi Refill Oksigen dan mulai kebingungan mencari tempat Pengisian Refill Oksigen Medis silahkan klik disini https://www.sehatq.com/tanggap-covid/cari-oksigen-terdekat.
Tahapan Refill Oksigen Medis di SehatQ
- Cari tempat pengisian oksigen terdekat
- Hubungi Customer Service (CS) SehatQ
- Dapatkan konfirmasi stok oksigen, perkiraan harga, dan perkiraan waktu pengisian
- Datang ke lokasi dengan membawa tabung
- Pembayaran dilakukan kepada penyedia layanan pengisian (tanpa biaya tambahan untuk pihak SehatQ)
Lokasi layanan :
Samator Gas Industri (SGI) – RT.001/RW.008, Bantargebang, Bekasi
Bagi yang Belum Tau Apa itu Oksigen Medis Berikut Penjelasannya
Oksigen medis adalah pengobatan untuk menjaga kadar oksigen darah tetap dalam angka normal. Penyakit yang menyebabkan penurunan kadar oksigen, seperti Covid-19, membuat tubuh kekurangan oksigen untuk berfungsi normal.
Pada dasarnya, oksigen medis dianggap penting karena berguna untuk menghindari hipoksemia dan hipoksia jaringan.
Hipoksemia adalah kondisi saat oksigen dalam darah lebih rendah dari kadar normal. Sedangkan hipoksia jaringan adalah kondisi saat tubuh kekurangan kadar oksigen yang dibutuhkan organ.
Semua organ dalam tubuh membutuhkan oksigen untuk dapat bekerja normal. Hipoksia jaringan sendiri cukup umum ditemukan dan dianggap sangat serius pada banyak situasi darurat seperti trauma (syok hemoragik), gangguan pernapasan (pneumonia dan asma), serta gangguan sistem sirkulasi tubuh (seperti gagal jantung).
Maka dari itu, jika kondisi kekurangan oksigen dibiarkan, gangguan fungsi organ tubuh akan mengalami gangguan dan kemudian menyebabkan kematian.
Comments
0 comment