views
Direktur Utama Mandala Finance, Harryjanto Lasmana mengatakan, ICD berperan penting dalam pertumbuhan perseroan khususnya di sektor pembiayaan syariah. “Dalam beberapa dekade terakhir, pendanaan syariah telah menjadi salah satu penyokong pertumbuhan perekonomian untuk berbagai sektor, sehingga kami optimis dan percaya bahwa pendanaan ini dapat mendukung bisnis Mandala Finance untuk lebih maju,” ujar Harerkuat relasi bisnis dengan institusi finansial syariah dunia.
Pasalnya, ini merupakan kerja sama keempat Mandala Finance dan ICD. Sebelumnya, Mandala Finance sempat mendapat suntikan dana pertama senilai US$8 juta pada November 2008. Kemudian, pada tahun 2011 sebesar US$25 juta, dan terakhir tahun 2016 sebesar US$40 juta.
Adapun alokasi dana tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perseroan serta pembiayaan kendaraan bermotor roda dua baru.
Pembiayaan yang dilakukan secara murabahah ini ditargetkan untuk membantu memenuhi kebutuhan operasional para pelaku UKM. Chief Executive Officer ICD, Ayman Sejiny mengatakan bahwa Indonesia adalah pasar utama bagi ICD. “Kami berharap melalui jalur pembiayaan ini akan membantu untuk lebih meningkatkan dan mempermudah akses UKM ke pembiayaan, serta meningkatkan keterlibatan mereka dengan perekonomian nasional,” ucapnya.
Selain itu, ICD juga menggandeng PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) yang akan bertindak sebagai agen investasi, agen fasilitas dan agen jaminan. Di lantai bursa, saham MFIN tercatat menutup perdagangan hari ini, Senin (28/3/2022), dengan peningkatan 2,77 persen, atau naik 35 poin ke posisi Rp1.300. Hal ini seiring dengan penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga menguat ke posisi 7.049, atau naik 47 poin setara 0,67 persen.
Sebagai informasi, kinerja saham Mandala Finance (MFIN) tercatat kerap menghijau. Dalam sepekan terakhir, MFIN naik sebesar 6,56 persen. Selama periode year-to-date, MFIN juga mencatatkan peningkatan hingga 17,12 persen, atau naik 190 poin.
Comments
0 comment