Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan seorang guru sekolah dasar di Lumajang, Jawa Timur, menjelaskan tentang penyimpangan seksual kaum sodom kepada muridnya.

Diketahui, guru tersebut bernama Ribut Santoso, warga Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko.

Terkait itu, Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menyebut, pendidikan pelajaran seks di sekolah sangat perlu. Sebab, sambungnya, sudah banyak terjadi di mana-mana kekerasan seksual di sekolah dan itu bukan sesuatu yang disengaja.

"Hal itu terjadi karena ketidaktahuan, sehingga anak-anak melakukan itu setelah kejadian mereka baru menyesal, apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan dilakukan," kata Ubaid, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/3/2022). 

Masalah seks ini, kata Ubaid, memang masih menjadi sesuatu yang tabu untuk dibicarakan baik di level keluarga maupun sekolah.

Ia pun lantas mencontohkan, misalnya orang tua melarang anaknya pacaran, tapi itu saja. Namun ia tidak menjelaskan pacaran itu apa?. 

Seharusnya, kata Ubaid, orang tua dapat menjelaskan di dalam pacaran itu apa yang tidak boleh. "Jadi tidak ada pengetahuan seperti itu," ungkapnya. 

Sejumlah Artis Ubadi mengaku tertarik dengan pembelajaran yang dilakan guru tersebut terhadap murdi-muridnya. Bahkan, Ubaid menyebut tidak semua guru dapat melakukan pendekatan seperti itu. 

"Cara pembelajarannya juga menarik mengajak anak-anak untuk menyelesaikan beberapa soal latihan, kemudian menggunakan pendekatan dialog itu penting. Hari ini tidak semua guru melakukan pendekatan itu," pungkasnya.

Windaj_04
Official Verified Account

What's your reaction?


You may also like

Comments

https://ringan.id/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations